HALAMAN

Powered By Blogger

Jumat, 20 Januari 2012

Kapal Perang

Kapal patroli HQ-272 kelas TT400TP

Kapal patroli HQ-272 kelas TT400TP

Galangan kapal Hong Ha menyerahkan kapal perang pertama buatan Vietnam ke Angkatan Laut Vietnam (Hải quân nhân dân Việt Nam) di Hai Phong, Senin (16/1) . Kapal patroli meriam kelas TT-400TP pertama diberi nama HQ 272 dipesan oleh Kementrian Pertahanan.

Kapal patroli meriam kelas TT-400TP (TT = Tuần Tra/Patroli; 400 = diatas 400 ton; TP = Tàu Pháo = Kapal meriam) mempunyai empat tugas;
1. Menghancurkan seluruh kapal amphibi dan korvet musuh;
2. Menjaga pangkalan, armada amphibi, armada pendukung operasi kapal dalam pergelaran kekuatan dan menindai ranjau;
3. Menjaga kapal dagang di laut;
4. Serta sebagai kapal pengintai taktis di laut.

Spesifikasi:
1. 1x kanon 76 mm AK-176
2. 1x kanon 30 mm AK - 630,
3. Panjang kapal 54,16 meter;
4. Lebar kapal 9,16 meter;
5. Kecepatan maksimum 32 knot;
6. Waktu operasi 30 hari;
7. Jarak jelajah 2500 mil laut.

Sumber : http://beritahankam.blogspot.com/2012_01_15_archive.html

Rabu, 16 November 2011

USS Nassau

USS Nassau

USS Nassau berbobot 39,400 ton, panjang keseluruhan 249,9 meter dan lebar 31,8 meter, dioperasikan pada 28 Juli 1979. Kapal mampu membawa 80 perwira, 880 kelasi dan 1900 prajurit Marinir serta 200 kendaraan tempur.

USS Nassau terlibat sejumlah operasi militer, termasuk Pemboman Beirut, Desert Storm, Desert Shield, Kosovo, Enduring Freedom dan Operation Freedom.

LHA kelas Tarawa difungsikan kombinasi kemampuan Helicopter Carrier (LPH), Landing Platform Dock (LPD), Command Ship (LCC) dan Amphibious Cargo Ship (LKA) dengan lunas tunggal. Pada awalnya, kelas Tarawa direncanakan dibangun 9 kapal karena masalah anggaran hanya 4 kapal yang dibangun, USS Tarawa LHA 1(pensiun), USS Saipan LHA 2 (pensiun), USS Belleau Wood LHA 3 (pensiun), USS Nassau LHA 4 (pensiun) dan USS Peleliu LHA 5 (pensiun).

Kapal dipersenjatai 2 unit CIWS Phalanx 20 mm, 4 kanon Bushmaster 25 mm dan 2 unit pelucur RAM 21 cell. Pesawat yang dapat dibawa terdiri dari 8 AV-8B Harrier II, 35 helikopter termasuk CH-46 Sea Knight, CH-53 Sea Stalions, AH-1W Super Cobra, UH-1N Twin Huey dan V-22 Osprey.

Sabtu, 15 Oktober 2011

Krivak Class

Krivak Class

Entah apa yang menjadi pertimbangan para ahli ketika mendesain fregat ini, dengan menempatkan meriam utama pada bagian belakang kapal, sedang bagian depannya diisi dengan kontainer untuk peluncur peluru kendali. Keunikan inilah yang dimiliki oleh fregat dari kelas Krivak, dan mungkin hingga kini belum ada lagi kapal perang yang di produksi dengan menggunakan konfigurasi posisi senjata seperti Krivak. Kapal perang yang mulai di desain sejak akhir tahun 1950an ini.

Pada awal beroperasi di tahun 1960an, Krivak mempunyai tugas utama sebagai kapal pemburu kapal selam, dan telah produksi hingga 32 unit, yang sebagian besar pada saat itu dioperasikan oleh Angkatan Laut Soviet, termasuk di dalamnya 8 unit hasil modifikasi yang digunakan oleh KGB Maritime Border Guard sebagai kapal operasi perbatasan, dan setalah runtuhnya Uni Soviet tercatat sebanyak 2 unit di produksi untuk Angkatan Laut Ukraina, namun hanya selesai 1 unit sisanya terhenti di tengah proses produksi karena alasan dana.

Fregat kelas Krivak mempunyai 3 varian, yaitu Krivak 1 yang diproduksi sebanyak 20 unit, Krivak 2 yang diproduksi sebanyak 11 unit dan Krivak 3 yang telah di produksi hingga 7 unit untuk eks Angkatan Laut Soviet dan 2 unit untuk Angkatan Laut Ukraina. Dari varian Krivak 3 muncul lagi varian baru yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Laut India yaitu Talwar class yang hingga kini sudah diproduksi hingga 3 unit. Improvisasi yang tampak mencolok pada Talwar class jika di bandingkan dengan kelas Krivak yang lain, selain desain bentuk lambung kapal adalah, penempatan meriam utama yang tidak lagi dibelakang melainkan di pindah ke bagian depan haluan kapal.

Kapal yang mempunyai panjang 123.5 m dan berat total 3.575 ton ini diproduksi oleh 3 galangan kapal yang berbeda yaitu : Zhdanov yard yang berlokasi di Leningrad, Yantar yard di Kaliningrad, dan yang terakhir Zaliv plant di Kerch. Sebagai kapal pemburu Krivak dilengkapi dengan berbagai senjata maut, untuk penangkal kapal selam dan kapal permukaan Krivak dipersenjatai dengan 1 kontainer yang berisi 4 peluru kendali SS-N-14 Silex ASW, sedang untuk penangkis serangan udara ada 2 peluncur peluru kendali dari permukaan ke udara SA-N-4 dengan jumlah rudal sebanyak 40 buah, sedangkan untuk torpedo Krivak mempunyai andalan 2 X 4 buah tabung 533 mm, dan 2 unit roket anti kapal selam RBU 6000. Asesori maut tersebut masih ditambah lagi dengan 2 buah meriam 100 mm untuk Krivak 2, sedang untuk jenis Krivak yang lain diganti dengan 2 buah meriam 76 mm laras ganda.

Kamis, 08 September 2011

HMS Hood

HMS Hood

Ide untuk membangun Hood setahun sebelum pertempuran laut Jutland terjadi. Tepatnya pada 1913, Dewan Petinggi AL Kerajaan Inggris memutuskan membangun kapal perang baru. Ada dua syarat yang wajib dipatuhi yaitu mampu dipasangi meriam dengan caliber 15 inci (381 mm) dan mampu melaju hingga mencapai 33 knot. Agar kedua syarat dapat dipenuhi maka terpaksa mengorbankan proteksi di bagian atas dek.
Pada awalnya Inggris membangun 4 kapal sejenis namun setelah desain rampung ,London membatalkan niat tersebut. Ssaat membangun Hood merupakan capital-cruiser. Dilihat dari kesaktian yang dimilikinya, kapal ini sebenarnya lebih pantas digolongkan sebagai battleship cepat.

Melawan Bismarck
Hood masih merupakan capital-ship terbesar dan tercepat saat PD II pecah. September 1939 ketika Nazi Jerman melancarkan serangannya ke Polandia, AL Inggris memasang Hood sebagai flag ship dari unit Battlecruiser Squadron, Home Fleet.

Maret 1940 para petinggi AL Inggris memutuskan untuk melakukan sedikit perombakan pada kapal. Selama hamper dua bulan lamanya kapal ini bermukim did ok kering. Perubahan paling mendasar berupa penghapusan seluruh meriam caliber 5,5 inci (140 mm). sebagai gantinya Inggris menyomot tiga buah unit meriam caliber 4 inci (102 mm).

Juni 1940 Hood memasuki jajaran gugus tugas Force-H dan berperan sebagai flag-ship serta dipimpin oleh Vice-Admiral ( setara Laksamana Madya) Somerville dimana ditugasi mengepung armada kapal perang AL Prancis yang berkumpul di Mers-el-Kebir.
Bersama battleship HMS Prince of Wales ditugasi menyergap battleship Jerman yaitu KMS Bismarck dan Prinz Eugen. Pada tanggal 24 Mei 1941 terjadi pertempuran. Hood terkena tembakan dari kapal penjelajah Jerman terlebih dahulu. Selanjutnya tembakan salvo dari KMS Bismarck diluncurkan dari meriam utama menghabisi karir Hood. Lambung kapal terbelah menjadi dua dan menyedot hamper semua awak. Hanya 3 orang yang selamat.

Spesifikasi
Klasifikasi : battlecruiser
Asal : Inggris
Mulai dibangun : 1916
Rampung : 1920
Awak : 1.421 (tahun 1941)
Dimensi : anjang 262,2m ; beam 31,8m ; drought 9,7m
PROPULASI : 24 tabung uap model kompak buatan Yarrow; turbin bergigi tunggal buatan Brown-Curtis; jumlah baling-baling 4 buah
Persenjataan : 8 meriam 15 inci (381 mm) ; 12 meriam 5,5 inci (140 mm) ; 8 meriam dual-purpose 4 inci (102mm) ; 24 meriam anti pesawat 2 pdr : 16 senapan mesin 12,7mm ; 4 tabung torpedo 533mm (21inci)

Selasa, 12 Juli 2011

FEARLESS Corvette Singapura

FEARLESS Corvette Singapura

Singapore Technologies Marine Ltd (ST Marine), bagian dari Singapore Technologies Engineering, membangun 12 unit kapal patroli kelas Fearless untuk angkatan laut Singapura (RSN).

Enam kapal dari kelas ini, Fearless (94), Brave (95), Courageous (96), Gallant (97), Resilience (98) dan Unity (99), dipersenjatai dengan senjata untuk misi peperangan anti kapal selam. Enam lainnya, Resilience (82), Unity (83), Sovereignty (84), Justice (85), Freedom (86) dan Independence (87), merupakan kapal patroli. 

Kapal patroli dengan konstruksi monohull baja, round bilge semi-displacement hull, rangka depan V-shaped. Superstruktur dibangun dari marine grade light alloy. Rancangan kapal dapat direkonfigurasi untuk menerima berbagai jenis perangkat sensor, sistem persenjataan sesuai dengan kebutuhan operasional.
PERSENJATAAN

Meriam utama versi kapal patroli berupa Super Rapide Gun 76mm dari Oto Melara, dan senapan mesin caliber 12,7mm dari Chartered Industial Singapore.

Enam kapal pertama dilengkapi dengan tiga tabung luncur torpedo 324mm jenis B515 dari Whitehead Alenia. Sistem pertahanan udara berupa rudal permukaan-ke-udara Mistral jenis Simbad dari MBDA, yang dipasang pada stern deck. Untuk enam unit kapal kedua dikonfigurasikan untuk peperangan permukaan. Awalnya dipersenjatai dengan rudal anti-kapal permukaan jarak menengah Gabriel II dari IAI, namun kemudian dibatalkan.

PERLINDUNGAN
Peluncur decoy Shield III dari BAE SYSTEMS, membawa tiga modul roket terpasang pada sudut elevasi 30°. Peluncur ini dapat dipersenjatai dengan berbagai jenis amunisi decoy termasuk chaff rocke P8.

Radar penerima peringatan (RWR/Radar Warning Receiver) NS 9010C dari Elisra, Israel, memiliki kemampuan mendeteksi dan menganalisa secara cepat atas transmisi radar pihak lawan dan memiliki penampilan instantaneous frequency measurement (IFM), instantaneous direction finding (IDF) dan analisa ancaman.

Selain itu dilengkapi juga dengan perangkat sensor MSIS optronic director dari El-Op, Israel, untuk mengendalikan penembakan meriam utama. MSIS termasuk thermal imager gelombang panjang, kamera TV dan laser rangefinder/designator.

Radar sapu permukaan dan kendali penembakan EL/M-2228(X) yang beroperasi pada E dan F band dari Elta Electronics Industries, Israel. EL/M-2228(X) merupakan radar surveillance dan gunnery dengan kemampuan pulse doppler radar search dan threat alert pada X band. Secara simultan melakukan deteksi target permukaan dan udara dengan mode operasi track while scan dan splash spotting while scanning. Selain itu
juga terdapat radar navigasi yang beroperasi pada I band.

Kapal jenis anti-kapal selam dilengkapi juga dengan sonar aktif bawah air frekuensi menengahTSM 2363 Gudgeon dari Thales Underwater Systems.

PROPULSI.
Versi kapal patroli menggunakan dua mesin disel MTU 12V 595 TE 90 yang terhubung dengan ZF gear boxes. Dilengkapi dengan MTU Ship Control Monitoring and Management System (SCMMS). Dilengkapi juga dengan sistem twin waterjet dari KaMeWa, Swedia, untuk meningkatkan daya maneuver termasuk operasi diperairan dangkal.

Jumat, 17 Juni 2011

INS Airavat L24

INS Airavat L24

INS Airavat L24 kapal jenis Landing Ship Tank (LST (L)) ketiga kelas Shardul, peningkatan dari LST kelas Magar.

INS Airavat dibangun di Garden Reach Shipbuilders and Engineers Limited (GRSE), Kolkota, India, diresmikan masuk jajaran Angkatan Laut India pada 19 Mei 2009 oleh KASAL India Laksamana Sureesh Mehta, AVSM, PVSM, ADC di pangkalan AL IN Jetty di Visakhapatnam, Andhra Pradesh. Airavat diluncurkan di Kolkota pada 27 Mei 2006 oleh istri KASAL Maria Teresa Mehta.

Kapal berukuran panjang 125 meter, lebar 17,5 meter, berat 5655 ton, kecepatan jelajah 15 knot dengan kemampuan berlayar selama 45 hari. Airavat dilengkapi dua peluncur roket produk dalam negeri WM 18A, dua meriam anti pesawat terbang buatan dalam negeri CRN 91 yang dikontrol secara auto oleh optronic sights, peluncur rudal permukaan ke udara IGLA, chaff, serta dilengkapi dua helikopter Westland Sea King atau helikopter buatan dalam negeri HAL Dhruv.

Airavat mampu membawa 10 MBT, 11 truk dan 500 prajurit, sesuai dioperasikan untuk misi kemanusian dan bantuan bencana alam seperti tsunami, badai, gempa bumi; operasi amphibi; operasi penyerangan; kapal rumah sakit dan kapal tanker dimana pada bagian buritan dapat mengisi bahan bakar ke kapal lainnya.

Sebagian besar peralatan dibuat oleh perusahaan pemerintah seperti Bharat Electronics Medak, HAL, Keltron serta perusahaan swasta seperti Larsen and Toubro, Kirloskar, Godrej.

Selasa, 17 Mei 2011

Fregat kelas Gepard 3.9

Fregat kelas Gepard 3.9

Kapal ini bermula dari rancangan Biro Perancang Kapal Zelenodolsk (ZPKB) di Tatarstan, Rusia untuk mengembangkan kapal fregat bagi Angkatan Laut Rusia dengan nama project 1166.1 yang berlangsung pada tahun 1998. Kapal pertama Tatarstan (SKR-691) bergabung dengan Angkatan Laut Rusia pada tahun 2002. Setelah itu versi ekport dimunculkan dengan nama Gepard 3.9.

Kapal dengan bobot penuh 2.100 ton dan panjang total 102 m ini memakai sistim penggerak tipe CODOG (combination diesel or gas turbine) yang dapat menghantarkan kapal melaju dengan kecepatan maksimal 28 knot dan kecepatan jelajah 18 knot. 

Fregat ini dilengkapi radar Pozitiv-ME1 (antenanya berbasis tehnologi phased array) jenis air/surface target acquisition radar yang mampu melacak keberadaan semua jenis sasaran di permukaan laut dan udara dengan jangkauan deteksi maksimum 110 km. Kapal ini juga dilengkapi radar SP-521 Rakurs system dengan teknologi optis-elektronik yang mampu melacak dan mengunci sasaran yang berada di permukaan laut, udara dan di tepi pantai dengan profil radar amat kontras (radar-contrast shore based target). Radar akan memindai segala macam sasaran dengan cara berputar ke segala penjuru dan dipersenjatai dengan kanon utama AK-176M kaliber 76,2mm yang dapat menembak dengan kecepatan 130 peluru/menit dengan jangkauan 15,7 km.
Rudal permukaan ke permukaan adalah 2x4 KH-35E/Uran E yang dapat menjangkau sasaran di permukaan laut pada jarak maksimum 130 km dengan kecepatan mach 0,8.

Kapal ini dilengkapi dengan sistem pertahanan diri berupa 1 set Palma CIWS yang dapat diperlengkapi dengan rudal anti pesawat udara. Satu set sistim Palma terdiri dari dua kanon gatling otomatik 30 mm AO-18KD berlaras enam dan delapan rudal anti-pesawat 9M337 SOSNA-R. Kanon tersebut berkecepatan tembak 10.000 peluru/menit dan dapat menjangkau sasaran hingga 5 km, sementara rudal dengan kecepatan mach 3,61 dapat menjangkau sasaran pada jarak 8 km dengan ketinggian maksimal 3,5 km.

Dua kanon AK-630M gatling berlaras enam dengan kaliber 30mm turut melengkapi kapal ini yang dapat dipakai untuk sasaran laut dan udara. Kanon kecepatan tembak 5.000 peluru/menit dan mampu menembak dengan jarak jangkau 4–5 km.

Untuk peperangan anti kapal selam, fregat ini dilengkapi dengan dua peluncur torpedo kelas berat 533mm yang masing-masing terdiri dari 2 torpedo. Belum jelas apakah Vietnam akan menggunakan torpedo tipe SET-65KE (electrically-driven homing torpedoes) berdaya jangkau 16 km atau TEST-71-ME-NK (electrically-driven remotely controlled homing torpedoes) berdaya jangkau 20 km.

Versi Rusia fregat ini dilengkapi roket RBU-6000 dengan 12 tabung pelontar amunisi roket RPK-8 kaliber 212 mm, sistim roket ini dapat menghabisi kapal selam dengan jarak maksimal 4,3 km dengan kedalaman 1 km atau torpedo dengan jarak sama pada kedalaman 4 – 10 m.

Untuk melengkapi peperangan anti kapal selam, fregat ini dapat dilengkapi dengan helikopter anti kapal selam berjenis Ka-28 yang telah disiapkan beserta hanggarnya.
Untuk peperangan elektronika, fregat ini dilengkapi pengacak sinyal radar MP-407E (bekerja secara aktif) dan sistim pengecoh PK-10 (bekerja secara pasif) terdiri dari 4x10 peluncur.

Versi Rusia fregat ini juga dilengkapi alat hidroakustik Zmey. Alat pengecoh ini akan menciptakan tiruan medan kebisingan sinyal kapal dan dapat mengacak frekuensi sinyal radar yang diemisikan oleh torpedo atau kapal selam lawan.

Selasa, 03 Mei 2011

INS Savitri

INS Savitri

INS Savitri dari jenis OPV kelas Sukanya, dibangun di Hindustan Shipyard Limited (HAL) India, diluncurkan 23 Mei 1989, dioperasikan AL India 27 November 1990. AL India membangun tujuh kapal kelas Sukanya, INS Sukanya (P50), Subhadra (P51), Suvarna (P52), Savitri (P53), Sarayu (P54), Sharada (P55), Sujata (P56).

INS Sarayu kemudian dijual ke Sri Lanka tahun 2000 dan diganti namanya menjadi SLNS Sayura.

Tiga kapal kelas Sukanya pertama INS Sukanya, Subhadra dan Suvarna dibangun di galangan kapal Korea Tacoma. Sedangkan yang lainnya di bangun di HAL.

Kapal kelas Sukanya mempunyai berat 1890 ton, panjang 101,1 meter, lebar 11, 5 meter, mampu dipacu hingga 21 knot dengan awak kapal 140 orang termasuk 15 perwira.

INS Savitri dipersenjatai 1 pucuk meriam 40 mm Bofors, 2 pucuk senapan mesin 12,7 mm dan dilengkapi satu helikopter HAL Chetak.

Senin, 02 Mei 2011

USS Appalachian (AGC-1)

USS Appalachian (AGC-1)

Designation: USS Appalachian (AGC-1)
Classification Type: Amphibious Force Flagship
Ship Class: Appalachian-class
Country of Origin: United States
Number in Class: 4
Operators: the United States of America

Appalachian adalah sebuah kapal support amfibi yang beroperasu untuk AL AS selama WW II. Dia telah digunakan dalam operasi pendaratan yang intens di seluruh daerah konflik untuk mendukung operasi unit Marinir AS. Supportnya di berbagai operasi merupajan vita dalam proses yang dibuat oleh AL AS dalam Perang Pasifik. Appalachian merupakan kapal pemimpin (lead ship) dari kapal kelas Appalachian yang terdiri dari tiga kapal lain, yaitu USS blue Ridge, USS Rocky Mount dan the USS Catoctin.

Dengan mesin turbin poros tunggal, Appalachian dapat mencapai kecepatan 16 knots ketika berlayar dengan 368 awak. Kapal ini mempunyai bobot mati mendekati 14.000 ton. Persenjataannya terdiri dari dua meriam utama 5”, 8 kanon 40 mm dan 14 kanon 20mm. Ciri khasnya didominasi oleh superstuctur di bagian tengah kapal dan tiang kembar di bagian depan dan belakang. Sebuah cerobong asap tunggal dan berbagai alat komunikasi berada di bagian atas superstructurnya.

USS Appalachian mulai beraksi saat pertama kalinya ikut ambil bagian dalam invasi ke Atol Kwajalein di Pulau Marshall dan kemudian beroperasi kepulauan Guadalcanal dan Solomon. Kapal ini juga terlibat dalam bombaredemen Guam dengan meriam 5”-nya dalam dukungan untuk pendaratan Marinir AS di sana. Dia kemudian mendukung kapal lain dalam pendaratan di Leyte, Filipina dan selanjutnya (awal 1945) di Luzon. Ketika kembali dari operasi penyerangan/invasi dia diserang oleh beberapa pesawat Jepang, tetapi berhasil menghindar dan mencegah dari kerusakan kritis. Selain sebagai bagian operasi pendukung untuk armada dan operasi pendaratan AS, kapal ini juga digunakan sebagai tempat pelatihan bagi para pelaut baru. Dia berhenti dari karis WW II di dekat Manila, Filipina pada 1945 ketika konflik berakhir.

USS Appalachian mulai dibuat pada 1942, dengan konstruksi yang dipegang oleh Federal Shipbuilding & Drydock Company (Kearney, New Jersey), dan diluncurkan pada tahun berikutnya. Dia mulai dioperasikan secara resmi pada 1943 dan dipensiunkan pada 1947. Namanya dicoret dari AL AS pada 1960 dan sisa-sisa kapalnya dijual sebagai rongsokan. USS Appalachian dan awaknya medapatkan 4 Battle Stars untuk jasanya selama WW II.

Specifications for the USS Appalachian (AGC-1)

Dimensions:
Length: 459ft (139.90m)
Beam: 63ft (19.20m)
Draught: 24ft (7.32m)

Performance:
Surface Speed: 17kts (20mph)
Range: 3,454miles (5,559km)

Structure:
Complement: 368
Suface Displacement: 13,910tons

Power:
Engine(s): 1 x Shaft Turbine engine

Air Arm:
none.

Armament Suite:
2 x 5" main guns
8 x 40mm cannons
14 x 20mm cannons

Minggu, 01 Mei 2011

Battleship Kelas Caio Duilio

Battleship Kelas Caio Duilio

Kelas Caio Duolio dibangun dari basis battleship Droudnought pertama Italia dari kelas Dante Alighieri. Sesuai dengan perkembangan kebutuhan pada era 1910-an AL Italia merasa perlu membangun kapal perang berukuran besar. Untuk itulah mereka lantas mencomot kelas Dante Alighieri sebagai basis pembangunan. Tercatat ada dua kelas yang coba dikembangkan yaitu Caio Duilio dan Conte di Cavour. Keduanya berhasil lolos dari kerusakan selama PD 1. Pada era 1930-an Pemerintah Italia menggelar proses modernisasi bagi Caio Duilio dan Conte di Cvour namun yang duluan selesai adalah Caio Duilio.

Beberapa oin perombakan yang diterapkan baik di Caio Duilio dan Conte di Cavour selanjutnya diterapkan pada battleship Italia kelas Littorio. Biarpun dikerjakan bareng namun bila disimak sebenarnya ada sejumlah perbedaan fasilitas tambahanada kedua battleship. Perbedaan yang paling mudag diketahui adalah komposisi dan penempatan senjata sekunder serta meriam antipesawat. Sebagai gambaran, pada Cavour senjata sekunder mengandalkan meriam caliber 4-7 inci [120 mm] dan ditempatkan pada sisi samping kapal. Sementara untuk Caio Duilio posisi yang sama dihuni oleh meriam berkaliber lebih besar yaitu 5.3 inci [135 mm].

Bergerak kesoal senjata anti pesawat, pada Cavour mengandalkan meriam berkonfigurasi ganda dengan caliber 100mm. konfigurasi ini berubah pada Caio Duilio dan Andrea Doria. Fungsi meriam caliber 100 mm digantikan oleh 10 pucuk meriam caliber lebih rendah yaitu 305 inci [90 mm]. selain persenjataan, pada tampilan fisik juga terdapat sedikit perubahan. Bila dilihat, struktur kubah anjungan terasa lebih tinggi dibandingkan dengan Cavour.

Menyerang Inggris

Beruntung bagi AL Italia saat pecah PD II program modernisasi battleship kelas Caio Duilio rampung dan diluncurkan dari galangan Juni 1940. Sementara Andrea Doria selesai Oktober 1940. Berkat Caio Duilio, September 1940 armada AL Italia melaksanakan serbuan terhadap konvoi armada Al Inggris dikawasan Mediterania. Dua bulan kemudian Caio Duilio mengalami kerusakan parah akibat serangan udara dari pesawat AL Inggris yang berpangkalan dikapal induk di Taranto.

Pembenahan dilakukan kemudian dan kapal aktif dalam armada AL Italia. Antara Desember 1941 dan Januari 1942, Caio Duilio dan Andrea Doria dikerahkan untuk mengawal konvoi iring-iringan suplai militer Italia ke kawasan Afrika Utara. Februari 1942keduanya diikutkan dalam serangan yang gagal ke armada AL Inggris disekitar Malta.

Pertengahan PD II kekompakkan Pakta Aksis mulai pecah. Pihak Nazi menganggap Italia termasuk kekuatan militernya tidak becus. Hal ini langsung berpengaruh pada kesiapan armada AL Italia. Maret 1942 Caio Duilio dan Andrea Doria ditarik dari dinas aktif. Keduanya ikut diserahkan ketangan Sekutu saat Italia resmi menyerah September 1943 setahun kemudian tepatnya Juni 1944 kedua battleship dikembalikan dan digunakan Italia sebagai kapal latih. Baik Caio Duilio maupun Andrea Doria resmi dihapus pada era 1950-an.

Spesifikasi
Klasifikasi : battleship
Asal ; Italia
Populasi : 2 (Caio Duilio dan Andrea Doria)
Mulai dibangun : 1934-1940
Jumlah awak : 1.485
Bobot standar : 26.430-25.930 ton; bobot tempur 29.930-28.880 ton
Dimensi : panjang 186.9 m; beam 28 m; draught 8.9 m
Propulasi ; 8 tabung uap buatan Yarrow; jumlah baling-baling 2 unit
Kapasitas bahan bakar ; lebih dari 2.000 ton
Kemampuan : kecepata 27 knot; jarak jangkau 3.573 nm pada kecepatan 12 knot
Persenjataan ; 10 meriam caliber 12,6 inchi [320 mm]; 12 meriam caliber 5.3 inchi [135 mm]; 10 meriam antipesawat caliber 3.5 indhi [90 mm]; 15 meriam antipesawat caliber 37 mm; 16 meriam antipesawat caliber 20mm.

Selasa, 26 April 2011

Stereguschiy

Stereguschiy, Siluman Jago Sembunyi

Rusia tampaknya tak mau kalah dengan negara-negara lain yang telah terlebih dahulu memproduksi kapal siluman, setelah Swedia, Belanda bahkan China saling silih berganti merilis kapal-kapal siluman merekan kini giliran Rusia unjuk gigi dengan Stereguschiy, walaupun baru diumumkan kepada publik pada Juli 2007, sejatinya proses pembuatan kapal siluman ini sudah di mulai sejak Desember 2001 dengan sandi Project 20380.

Kapal perang yang mempunyai panjang 94 meter dan berat 2.000 ton ini oleh Angkatan Laut Rusia dimasukkan dalam kapal perang jenis korvet, kapal hasil rancangan biro maritim Almaz yang berlokasi di St. Petersburg, Rusia ini mampu melaju hingga kecepatan 27 knot dengan daya jelajah hingga 4.000 mil laut. Dengan material badan kapal yang terbuat dari serat komposit serta sudut-sudut badan kapal yang didesain lebih dari 7 derajat, termasuk juga desain antena yang terintegrasi dengan masa kapal, sangat memungkinkan bagi Stereguschiy untuk sembunyi dari endusan radar musuh.

Satu hal lagi tentang kelebihan dari kapal kelas Stereguschiy ini adalah, walaupun lambung kapal relatif lebih ramping jika dibandingkan dengan kapal-kapal pesaing di kelasnya, Stereguschiy mampu membawa persenjataan maut yang lumayan canggih pada masa ini. Untuk urusan persenjataan anti kapal permukaan, Stereguschiy dibekali dengan dua pilihan rudal, opsi pertama adalah rudal supersonik Yakhont yang mempunyai daya jangkau hingga 300 km atau rudal subsonik 16 Kh-35E alias Uran-E yang mempunyai jangkauan 130 Km sebagai opsi kedua. Untuk urusan terpedo ada dua tabung kembar diameter 533 mm, yang mampu meluncurkan torpedo kelas berat.

Bagaimana dengan urusan udara? untuk menangkis serangan udara Stereguschiy menggunakan senapan mesin penangkis serangan udara 100 mm type A-190E yang sudah terintegrasi dengan radar dan juga masih di tambah lagi dengan CIWS Kashtan serta rudal jarak dekat Igla. Jika itu semua masih dirasa belum lengkap maka dibagian buritan kapal ada sebuah dek helipad yang dapat ditumpangi oleh helikopter jenis Kamov Ka-27, yang siap berpatroli untuk mengawal di sekeliling kapal siluman maut ini.

Sabtu, 09 April 2011

HMAS Manoora

HMAS Manoora

HMAS Manoora L52 merupakan kapal perang bekas pakai Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Fairfax County jenis Landing Ship Tank (LST) kelas Newport Landing Ship. Kapal ini dibuat 1971 dengan mesin dan teknologi era tahun 1950-an dan disain era tahun 1960-an. AL Australia (RAN/ Royal Australia Navy) mengakuisisi USS Saginaw dari kelas yang sama, diubah menjadi HMAS Kanimbla L51. RAN mengolongkan kedua kapal ini sebagai kelas Kanimbla.

HMAS Manoora dan HMAS Kanimbla berbobot 8500 ton ditenagai 6 mesin diesel 16v ALCO 251C yang mampu dipacu hingga 20 knot. Kedua kapal mampu mengangkut 450 prajurit bersenjata lengkap berikut kendaraan dan peralatannya; dilengkapi fasilitas ruang kelas untuk pelatihan personil ADF selama berlayar; mampu membawa empat unit helikopter Blackhawk milik AD atau tiga unit Sea King milik AL sedangkan landasan helikopter mampu menampung dua unit helikopter serta dilengkapi fasilitas untuk dukungan pekerjaan perbaikan pesawat; tersedia rumah sakit dengan 40 tempat tidur berikut fasilitas operasi dan pemulihan, dimana dapat digunakan untuk bantuan kemanusian korban bencana alam atau operasi evakuasi warga negara Australia di luar negeri; dua kapal jenis LCM-8 (Landing Craft Medium) diletakkan di depan kapal; kapal hanya dipersenjatai sepucuk Phalanx Mk 15 CIWS kaliber 20 mm sebagai senjata bela diri dari serangan rudal atau pesawat.

Setelah pasukan diturunkan dari kapal, kedua kapal masih dapat memberikan supplai logistik pada pasukan di darat. Kapal mampu memproduksi ratusan liter air bersih hasil pengolahan air laut setiap harinya. Sistim Komando, Kontrol dan Komunikasi (K3) dapat digunakan oleh Komandan Pasukan mengendalikan operasi dari kapal.

Jumat, 18 Maret 2011

Krivak Class

Krivak Class, Fregat Unik Milik Rusia

Entah apa yang menjadi pertimbangan para ahli ketika mendesain fregat ini, dengan menempatkan meriam utama pada bagian belakang kapal, sedang bagian depannya diisi dengan kontainer untuk peluncur peluru kendali. Keunikan inilah yang dimiliki oleh fregat dari kelas Krivak, dan mungkin hingga kini belum ada lagi kapal perang yang di produksi dengan menggunakan konfigurasi posisi senjata seperti Krivak. Kapal perang yang mulai di desain sejak akhir tahun 1950an ini. Pada awal beroperasi di tahun 1960an, Krivak mempunyai tugas utama sebagai kapal pemburu kapal selam, dan telah produksi hingga 32 unit, yang sebagian besar pada saat itu dioperasikan oleh Angkatan Laut Soviet, termasuk di dalamnya 8 unit hasil modifikasi yang digunakan oleh KGB Maritime Border Guard sebagai kapal operasi perbatasan, dan setalah runtuhnya Uni Soviet tercatat sebanyak 2 unit di produksi untuk Angkatan Laut Ukraina, namun hanya selesai 1 unit sisanya terhenti di tengah proses produksi karena alasan dana.

Fregat kelas Krivak mempunyai 3 varian, yaitu Krivak 1 yang diproduksi sebanyak 20 unit, Krivak 2 yang diproduksi sebanyak 11 unit dan Krivak 3 yang telah di produksi hingga 7 unit untuk eks Angkatan Laut Soviet dan 2 unit untuk Angkatan Laut Ukraina. Dari varian Krivak 3 muncul lagi varian baru yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Laut India yaitu Talwar class yang hingga kini sudah diproduksi hingga 3 unit. Improvisasi yang tampak mencolok pada Talwar class jika di bandingkan dengan kelas Krivak yang lain, selain desain bentuk lambung kapal adalah, penempatan meriam utama yang tidak lagi dibelakang melainkan di pindah ke bagian depan haluan kapal.

Kapal yang mempunyai panjang 123.5 m dan berat total 3.575 ton ini diproduksi oleh 3 galangan kapal yang berbeda yaitu : Zhdanov yard yang berlokasi di Leningrad, Yantar yard di Kaliningrad, dan yang terakhir Zaliv plant di Kerch. Sebagai kapal pemburu Krivak dilengkapi dengan berbagai senjata maut, untuk penangkal kapal selam dan kapal permukaan Krivak dipersenjatai dengan 1 kontainer yang berisi 4 peluru kendali SS-N-14 Silex ASW, sedang untuk penangkis serangan udara ada 2 peluncur peluru kendali dari permukaan ke udara SA-N-4 dengan jumlah rudal sebanyak 40 buah, sedangkan untuk torpedo Krivak mempunyai andalan 2 X 4 buah tabung 533 mm, dan 2 unit roket anti kapal selam RBU 6000. Asesori maut tersebut masih ditambah lagi dengan 2 buah meriam 100 mm untuk Krivak 2, sedang untuk jenis Krivak yang lain diganti dengan 2 buah meriam 76 mm laras ganda.

Kamis, 10 Maret 2011

Kapal Perang Cepat Kelas Laba-Labaper

Kapal Perang Cepat Kelas Laba-Laba untuk Keperluan Anti Kapal Selam

Bagi AL Soviet, konsep mempertahankan wilayah pantai dari terobosan kapal asing rupanya benar-benar telah mendarah daging . Alhasil wajar saja bila negeri ini punya daftar panjang tipe kapal cepat. Dari sekian banyak yang ada, salah satunya adalah Fast Attack Craft (FAC) kelas Pauk.

Pauk atau diartikan dari bahasa Rusia adalah laba-laba. Sesuai dengan aturan AL Soviet kapal ini termasuk jenis kapal MPK ( Maly Protivolodohny Korabl) atau kapal kecil untuk keperluan Antikapal selam. Sesuai dengan konsep pertahanan maritim yang dianut, Pauk dirancang untuk menghalau kemungkinan penyusupan kapal selam asing di wilayah Pantai Soviet.

Pertama kali dipergoki pengamat militer barat pada tahun 1980, kapal ini merupakan kapal perang anti kapal selam terkecil yang pernah dibuat. Merujuk pada silsilahnya, Pauk dilansir guna menggantikan posisi kelas Poti.

SENJATA SPESIAL
Sesuai peruntukannya Pauk memang di bekali dengan beragam senjata maupun perangkat kapal selam. Dimensi kapal yang terbatas tak jadi halangan baginya untuk mengusung sonar model celup (dipping sonar) maupun sonar terpasang pada lambung.

Sekarang bergeser ke soal persenjataan secara garis besar ada dua tipikal senjata yang di bawa. Golongan pertama adalah senjata khusus keperluan antikapal selam. Daftarnya cukup panjang. saat mengejar sasarannya bisa di pastikan empat torpedo kaliber 406 mm dengan sistem pemandu akustik jadi andalannya. Sementara mortir anti kapal selam RBU-1200 kaliber 250 mm terasa lebih ampuh melumat target pada jarak dekat. Terakhir bila memergoki kapal selam musuh yang sedang bersembunyi maka itu artinya merupakan jatah bom-bom dalam (depth charge). Setiap kapal dilengkapi dengan sepasang rel pelepas bom dalam. Fasilitas ini terdapat di bagian buritan kapal.

Senjata golongan kedua yang juga melengkapi Pauk adalah Arsenal anti pesawat. Sebagai pertahanan titik kapal dilengkapi dengan pelontar rudal anti pesawat SAN-5. Selain rudal masih ada lagi sepucuk meriam kaliber 3 inci di dek depan plus kubah kanon gatling AK-630 Kaliber 30 mm. Senjata multilaras ini tertanam di belakang menara.

Selain itu dikabarkan bahwa pihak AL, kapal sejenis juga pernah dioperasikan oleh Dinas Intelijen Soviet, KGB

Selain itu ada beberapa peralatan yang di usung kapal jenis ini antara lain
1. Kubah meriam fungsi ganda (DP) kaliber 3 Inci
2. Antena VHF (Kode NATO : Sprage Star)
3. Pelontar Mortir RBU - 1200
4. Tabung Terpedo kaliber 406 mm
5. Fire Kontrol Kanon Gatting (Kode Nato Base Tilt)
6. Antena IFF (Kode Nato Squere Head)
7. Radar Permukaan (Kode Nato Peel Cone)
8. Antena Multi Frekuensi
9. Kubah Kanon gatling AK-630
10. Rel Peluncur Bom Dalam (Depth Charge)

Rabu, 09 Maret 2011

RNLN Zeeland

RNLN Zeeland

Damen Schelde Naval Shipbuilding meluncurkan kapal patroli ketiga Angkatan Laut Kerajaan Belanda, Sabtu (20/11) di Vlissingen.

Kapal patroli kelas Holland diberinama RNLN Zeeland, kapal pertama dan kedua diluncurkan awal tahun ini diberinama RNLN Holland dan RNLN Friesland. Kapal terakhir akan diberinama RNLN Groningen diluncurkan tahun depan. Keempat kapal akan mengantikan empat frigate kelas M.

Dimensi kapal 108,43 x 16,00 x 4,55 meter, berat kapal 3750 ton, ditenagai 2 mesin diesel 5400 kW, mampu dipacu hingga 21,5 knot dengan jarak jelajah 5000 mil laut pada 15 knot, dapat membawa 90 orang termasuk 50 awak, dipersenjatai 1x meriam 76 mm, 1x meriam 20-30 mm dan 2 senapan mesin yang dikontrol dengan remote serta paket sensor terintegrasi serta sistem komunikasi terintegrasi internal dan eksternal dengan 7 jaringan terpisah.

Rabu, 09 Februari 2011

La Fayette

La Fayette

Inilah frigat futuristik yang pernah berkunjung ke Indonesia. Frigat multimisi kelas La Fayette dibangun oleh Direction des Constructions Navales (DCN) yg bermarkas di Prancis. Hingga detik ini Arab Saudi, Singapura dan Taiwan tercatat sebagai pengguna. Desain siluman bisa dikenali dari struktur yang sangat "bersih" dibanding kapal perang pada umumnya. Superstruktur dibuat dari bahan komposit kayu (wood) dan fiberglass yang lebih keras dari baja, ringan, tahan api, dan menyerap radar (radar absorbant).

Spesifikasi:
Pembuat : Prancis
Tipe : Stealth frigate
Mesin : 4 diesel SEMT Pielstick 12PA6V280, 21000 HP (15400 kW)
Kontraktor utama : DCN
Panjang : 125 m
Kecepatan : 25 knot
Awak : sekitar 60 orang

Korvet Visby

Korvet Visby

Visby adalah kapal perang kelas korvet terbaru stealth yang akan dibangun untuk Angkatan Laut Swedia setelah Göteborg dan korvet kelas Stockholm. Kapal perang korvet stealth ini, dirancang oleh Bahan Pertahanan Swedia Administrasi (FMV) dan dibangun oleh Kockum AB (anak perusahaan ThyssenKrupp Sistem Kelautan Jerman), didasarkan pada pengalaman belajar dari kapal eksperimental HMS Smyge.

lambung kapal yang terdiri dari inti PVC dengan serat karbon dan vinyl laminate. Bahan ini berkekuatan kekuatan tinggi, berat badan ringan, ketahanan yang baik, radar rendah dan tanda tangan magnetis. desain sudut Its lanjut mengurangi deteksi oleh radar. Kapal itu juga meminimalkan potensi tanda tangan dan magnetik bawah air listrik, tanda tangan tekanan, serta sinyal yang dipancarkan secara aktif.

Tenaga penggerak
Visby dilengkapi dengan kombinasi diesel dan gas (CODAG) turbin. Empat Honeywell TF 50 turbin gas dan dua motor N90 MTU 16V 2000 diesel menyambung ke dua kotak roda gigi yang menjalankan dua Kamewa (anak perusahaan Rolls-Royce) propulsors waterjet. Kapal itu menggunakan kemudi dan bowthrusters untuk manuver pelabuhan. Mendorong motor kapal di 35kt jarak pendek, dan 15kt jarak jauh.

Perintah dan Kontrol
Perintah, kontrol dan sistem komunikasi, yang dikenal sebagai C3 CETRIS, terdiri dari Sistem Saab 9LV mk3E memerangi sistem manajemen, keputusan tiang dukungan bantuan dan sistem komunikasi yang terintegrasi. The 9LV mk3 didasarkan pada arsitektur sistem terbuka dan menggunakan sistem operasi Windows NT.

Sistem komunikasi, dikembangkan oleh perusahaan Denmark Maersk Data Pertahanan (sebelumnya Infokom) bersama-sama dengan Karlskrona, memiliki kapasitas tinggi komunikasi digital switch yang interkoneksi suara dan saluran komunikasi data. Sistem ini menyediakan komunikasi internal atau garis konferensi terbuka dan akses untuk komunikasi eksternal dengan berbagai link dan jaringan radio berbasis darat.

Senjata
Korvet Visby ini dilengkapi dengan delapan 15 MK2 anti-kapal rudal RBS Saab Bofors Dynamics. Mk3 rudal anti-kapal. Mereka juga membawa suite ASW 127mm roket peluncur granat bertenaga, biaya kedalaman dan torpedo. Ada tiga tabung torpedo 400mm tetap untuk Saab Underwater Sistem Tp 45 homing torpedo anti-kapal selam.

Visby's Bofors SAK 70 57mm memiliki sistem loading otomatis yang berisi 120 butir peluru . Hal ini dapat hingga 20 ronde menit untuk jangkauan maksimum 17.000 m, laras meriam juga dapat dilipat ke menara untuk mengurangi bagian silang.

Sensor dan Penanggulangan
The Visby menggunakan sistem Saab Bofors ROVs Underwater (kendaraan jarak jauh dioperasikan) dan Atlas Elektronik Seafox ROV, untuk berburu tambang dan pembuangan.

Saab Sistem microwave (sebelumnya Ericsson) Sea Giraffe AMB 3D C-band radar multi-peran memberikan udara dan permukaan surveilans dan pelacakan dan indikasi target untuk sistem senjata. Ini fitur teknologi 3D multi-beam tangkas dan dapat menangani berbagai ancaman hingga 20.000 m (65.000 kaki) di ketinggian hingga 70 °.

ECCM (electronic counter countermeasures) kemampuan termasuk sidelobes antena ultra-rendah. Antena memiliki tingkat perputaran 30rpm untuk surveilans dan 60rpm untuk pertahanan udara.Ada juga sebuah permukaan I-band pencarian dan I / J-band radar api kontrol.

CS-3701 radar sistem surveilans taktis (TRSS) dari EDO Reconnaissance & Surveillance Systems menyediakan tindakan dukungan elektronik (ESM) dan radar penerima peringatan (RWR) fungsi.

Spesifikasi Kunci
* Crew - 43
* Hull Desain - FRP Sandwich
* Panjang - 72m
* Panjang Antara Perpendiculars - 61.5m
* Lebar - 10.4m
* Draught - 2,4
* Displacement Ketika Penuh Dilengkapi - 600t
* Kecepatan - 35kt

PEGASUS

PEGASUS

Pegasus merupakan gambaran kolaborasi tiga negara untuk membangun hydrofoil tempur. Ketiga negara itu adalah AS, jerman barat, dan Italia. Sesuai rencana awal, soal senjata nantinya setiap negara punya spek sendiri-sendiri. Jerman barat bakal memakai Exocet MM38. Sementara AS dengan harpon dan Italia mengandalkan Otomat. Program ini tak berusia panjang.

Spesifikasi :
Dimensi : Panjang 40m; beam 8,6m;
Drought 1,9,1 m
Bobot tempur : 225 Ton
Kecepatan Maks : 48 Knots
Jumlah awak : 21 orang

Battleship class New Mexico

Battleship class New Mexico

Secara garis besar desain battleship kelas New Mexico merujuk pada rancang bangun battleship kelas Pennsylvania. Tentu saja pembangunannya tidak meniru 100%. Salah satu bagian yang berbeda terletak pada senjata utama. Untuk yang satu ini kelas New Mexico sudah mengandalkan meriam tipe terbaru, MK IV caliber 14 inci/5 cal (356mm). Selain senjata utama, urusan system proteksi internal juga tergolong lebih baik daripada kelas Pennsylvania.

Bicara arsenal antipesawat, peningkatan kemampuannya baru benar-benar terasa dasyhat ketika dilakukan pembenahan menjelang Jepang menyerang Pearl Habor. Tercatat setiap kali kapal mendapat imbuhan 36 sampai 56 pucuk kanon kalober 40mm serta 14 sampai 44 pucuk kanon caliber 20mm. Masih tentang senjata antipesawat, USS Idaho (BB42) punya keunikan tersendiri. Kapal ini merupakan satu-satunya battleship kelas New mexico yang dilengkapi meriam sekunder fungsi ganda (DP-Dual Purpose). Ada 10 pucuk meriam DP caliber 5inci (127mm) yang terpasang dalam bentuk model laras tunggal.

Pasifik dan Atlantik
Pada tahun 1942, Washington memindahkan New Mexico (BB40), Mississipi (BB41) dan Idaho (BB42) ke Pasifik. Antara Mei sampai Juli 1943 ketiganya ikut mendukun pendaratan Marinir AS ke kepulauan Aleutian. Mississipi terlibat dalam pertempuran laut “Battle of Surigao” yang berlangsung di teluk Leyte.
Pada fase awal PD II pecah, petinggi AL AS memakai ketiganya sebagai elemen penggemppur armada laut Sekutu di samudra Atlantik.
Selama pertempuran di wilayah Pasifik ketiganya sempat mengalami kerusakan lumayan serius akibat serangan udara maupun bunuh diri Kamikaze, Jepang namun semuanya lolos dari perang hingga berakhir.

Spesifikasi
Klasifikasi : Battleship
Asal : AS
Populasi : 3 ( New Mexico (BB40), Mississipi (BB41) dan Idaho (BB42) )
Selesai : 1917-1919
Awak : 1.323 orang
Bobot tempur : 36.000 ton
Dimensi : panjang 190.2m ; beam 29.7m : draught 10.4m
Propulasi : 6 tabung uap Bureau Express ; turbin buatan Westinghouse ; jumlah baling-baling 4 unit
Kemampuan : kecepatan 21.5 knot
Persenjataan : 12meriam 14 inci (356mm) ; 12-20 meriam 5 inci (127mm) ; 4 meriam antipesawat 3 inci (76mm)

Rabu, 02 Februari 2011

HOVERCRAFT TNI AL

TNI Angkatan Laut akan mengembangkan penggunaan hovercraft buatan dalam negeri untuk mengangkut pasukan. Kapal buatan Hoverindo seharga Rp. 3 Miliar per unit ini lebih murah dibanding buatan luar negeri, yang harganya mencapai Rp. 12 miliar per unit.
Kelebihan hovercraft adalah tidak melihat jenis pantai dalam pendaratan. Kalimantan Timur, Kapal ini tidak memerlukan sekoci untuk mendarat, bahkan bisa melaju di laut dan darat.
Kapal hovercraft bisa digunakan mendarat di daerah terpencil seperti di Indonesia timur.Kapal ini akan terus disempurnakan sesuai dengan keinginan TNI Angkatan Laut.Saat ini hovercraft menggunakan satu propeller dan diharapkan bisa menggunakan dua atau tiga propeller.
Kapal buatan Hoverindo ini mulai digunakan TNI Angkatan Laut pada awal Desember 2005.

SPESIFIKASI UMUM

Daya Angkut : 20 Penumpang + 2 Awak (atau 2 ton barang)
Kecepatan max : 35 knot / 64,62 kilometer/jam
Waktu jelajah max : 10 jam
Jarak tempuh max : 450 Kilometer
Kapasitas tangki : 700 Liter
Panjang : 13 meter
Lebar : 5,9 meter
Tinggi : 3,7 meter (beroperasi) and 3,2 meter (tak beroperasi)
Panjang kabin penumpang : 5,6 meter
Lebar kabin penumpang :2,8 meter

Sampai saat ini TNI AL mempunyai 4 unit Hovercraft di bawah satuan kapal amfibi Koarmatim,
sedangkan 2 unit berada di kapal rumah sakit Dr Suharso 990

Tidak ada komentar:

Posting Komentar